Kamis, 27 Februari 2014
Science is life: Science
By:
Unknown
On: 22.45
Science is life: Science: Artikel ini adalah tentang istilah umum , terutama karena mengacu pada ilmu-ilmu eksperimental . Untuk kegunaan lain , lihat Science .
Rabu, 26 Februari 2014
Science
By:
Unknown
On: 05.54
Artikel ini adalah tentang istilah umum , terutama karena mengacu pada ilmu-ilmu eksperimental . Untuk kegunaan lain , lihat Science ( disambiguasi ) .Halaman semi dilindungiBagian dari seriilmuIlmu Formal [ show]Ilmu fisika [ show]Ilmu kehidupan [ show]Ilmu sosial [ show]Ilmu terapan [ show]Interdisciplinarity [ show]Filsafat dan sejarah ilmu pengetahuan [ show]
garis besar
pintu gerbang
kategori
v
t
e
Science ( dari bahasa Latin scientia , yang berarti " pengetahuan " [ 1 ] ) adalah perusahaan yang sistematis yang membangun dan mengatur pengetahuan dalam bentuk penjelasan diuji dan prediksi tentang alam semesta . [ 2 ] [ 3 ] Dalam arti yang lebih tua dan terkait erat , " ilmu " juga mengacu pada tubuh pengetahuan itu sendiri , dari jenis yang dapat dijelaskan secara rasional dan terpercaya diterapkan . Seorang praktisi ilmu dikenal sebagai seorang ilmuwan .
Sejak zaman klasik , ilmu sebagai jenis pengetahuan telah terkait erat dengan filsafat . Pada periode modern awal kata-kata " ilmu " dan " filsafat alam " kadang-kadang digunakan secara bergantian . [ 4 ] Pada abad ke-17 , filsafat alam ( yang sekarang disebut " ilmu alam " ) dianggap sebagai cabang terpisah dari filsafat . [ 5 ]
Dalam penggunaan modern, " ilmu" paling sering mengacu pada cara mengejar pengetahuan, tidak hanya pengetahuan itu sendiri . Hal ini juga sering terbatas pada cabang-cabang studi yang berusaha untuk menjelaskan fenomena alam semesta material. [ 6 ] Pada 17 dan 18 abad para ilmuwan semakin berusaha untuk merumuskan pengetahuan dalam hal hukum alam seperti hukum Newton tentang gerak . Dan selama abad ke-19 , kata " ilmu " menjadi semakin terkait dengan metode ilmiah itu sendiri , sebagai cara disiplin untuk mempelajari alam , termasuk fisika, kimia , geologi dan biologi . Hal ini di abad ke-19 juga bahwa ilmuwan istilah diciptakan oleh naturalis - teolog William Whewell untuk membedakan orang-orang yang mencari pengetahuan tentang alam dari orang-orang yang mencari jenis pengetahuan lainnya . [ 7 ]
Namun, " ilmu" juga terus digunakan dalam arti luas untuk menunjukkan pengetahuan yang dapat diandalkan dan diajar tentang topik , seperti tercermin dalam istilah modern seperti ilmu perpustakaan atau ilmu komputer . Hal ini juga tercermin dalam nama-nama beberapa bidang studi akademis seperti " ilmu sosial " atau " ilmu politik " .
Pengolahan Air Bersih
By:
Unknown
On: 04.27
Mempelajari Cara Pengolahan Air Bersih
Air bersih
adalah kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Dalam keseharian, air
bersih digunakan untuk berbagai keperluan, dari minum, mandi, cuci, masak dan
lainnya. Hasil dari aktivitas masyarakat tersebut adalah air buangan/air limbah.
Selain dari rumah tangga, air buangan juga dapat berasal dari industri maupun
kotapraja. Lalu bagaimana air buangan tersebut diolah menjadi air bersih?
Secara umum, pengolahan air bersih
terdiri dari 3 aspek, yakni pengolahan secara fisika, kimia dan biologi. Pada
pengolahan secara fisika, biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa adanya
penambahan bahan kimia. Contohnya adalah pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dan
lain-lain. Pada pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia,
seperti klor, tawas, dan lain-lain, biasanya bahan ini digunakan untuk
menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air. Sedangkan pada
pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan mikroorganisme sebagai media
pengolahnya.
PDAM (Perusahaan Dagang Air Minum),
BUMN yang berkaitan dengan usaha menyediakan air bersih bagi masyarakat,
biasanya melakukan pengolahan air bersih secara fisika dan kimia. Secara umum,
skema pengolahan air bersih di daerah-daerah di Indonesia adalah sebagai
berikut :
1. Bangunan Intake (Bangunan Pengumpul
Air)
Bangunan intake berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air. Sumber air utamanya diambil dari air sungai. Pada bangunan ini terdapat bar screen (penyaring kasar) yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air, misalnya sampah, daun-daun, batang pohon, dsb.
Bangunan intake berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air. Sumber air utamanya diambil dari air sungai. Pada bangunan ini terdapat bar screen (penyaring kasar) yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air, misalnya sampah, daun-daun, batang pohon, dsb.
2. Bak Prasedimentasi (optional)
Bak ini digunakan bagi sumber air yang karakteristik turbiditasnya tinggi (kekeruhan yang menyebabkan air berwarna coklat). Bentuknya hanya berupa bak sederhana, fungsinya untuk pengendapan partikel-partikel diskrit dan berat seperti pasir, dll. Selanjutnya air dipompa ke bangunan utama pengolahan air bersih yakni WTP.
Bak ini digunakan bagi sumber air yang karakteristik turbiditasnya tinggi (kekeruhan yang menyebabkan air berwarna coklat). Bentuknya hanya berupa bak sederhana, fungsinya untuk pengendapan partikel-partikel diskrit dan berat seperti pasir, dll. Selanjutnya air dipompa ke bangunan utama pengolahan air bersih yakni WTP.
3. WTP (Water Treatment Plant)
Ini adalah bangunan pokok dari sistem pengolahan air bersih. Bangunan ini beberapa bagian, yakni koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi.
Ini adalah bangunan pokok dari sistem pengolahan air bersih. Bangunan ini beberapa bagian, yakni koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi.
a. Koagulasi
Disinilah proses kimiawi terjadi, pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung didalamnya. Tujuan proses ini adalah untuk memisahkan air dengan pengotor yang terlarut didalamnya, analoginya seperti memisahkan air pada susu kedelai. Pada unit ini terjadi rapid mixing (pengadukan cepat) agar koagulan dapat terlarut merata dalam waktu singkat. Bentuk alat pengaduknya dapat bervariasi, selain rapid mixing, dapat menggunakan hidrolis (hydrolic jump atau terjunan) atau mekanis (menggunakan batang pengaduk).
Disinilah proses kimiawi terjadi, pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung didalamnya. Tujuan proses ini adalah untuk memisahkan air dengan pengotor yang terlarut didalamnya, analoginya seperti memisahkan air pada susu kedelai. Pada unit ini terjadi rapid mixing (pengadukan cepat) agar koagulan dapat terlarut merata dalam waktu singkat. Bentuk alat pengaduknya dapat bervariasi, selain rapid mixing, dapat menggunakan hidrolis (hydrolic jump atau terjunan) atau mekanis (menggunakan batang pengaduk).
b. Flokulasi
Selanjutnya air masuk ke unit flokulasi. Tujuannya adalah untuk membentuk dan memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Di sini dibutuhkan lokasi yang alirannya tenang namun tetap ada pengadukan lambat (slow mixing) supaya flok menumpuk. Untuk meningkatkan efisiensi, biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang mampu mengikat flok-flok tersebut.
Selanjutnya air masuk ke unit flokulasi. Tujuannya adalah untuk membentuk dan memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Di sini dibutuhkan lokasi yang alirannya tenang namun tetap ada pengadukan lambat (slow mixing) supaya flok menumpuk. Untuk meningkatkan efisiensi, biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang mampu mengikat flok-flok tersebut.
c. Sedimentasi
Bangunan ini digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel kolid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Pada masa kini, unit koagulasi, flokulasi dan sedimentasi telah ada yang dibuat tergabung yang disebut unit aselator.
Bangunan ini digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel kolid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Pada masa kini, unit koagulasi, flokulasi dan sedimentasi telah ada yang dibuat tergabung yang disebut unit aselator.
d. Filtrasi
Sesuai dengan namanya, filtrasi adalah untuk menyaring dengan media butiran. Media butiran ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan kerikil silica dengan ketebalan berbeda. Cara ini dilakukan dengan metode gravitasi.
Sesuai dengan namanya, filtrasi adalah untuk menyaring dengan media butiran. Media butiran ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan kerikil silica dengan ketebalan berbeda. Cara ini dilakukan dengan metode gravitasi.
e. Desinfeksi
Setelah bersih dari pengotor, masih ada kemungkinan ada kuman dan bakteri yang hidup, sehingga ditambahkanlah senyawa kimia yang dapat mematikan kuman ini, biasanya berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yakni reservoir.
Setelah bersih dari pengotor, masih ada kemungkinan ada kuman dan bakteri yang hidup, sehingga ditambahkanlah senyawa kimia yang dapat mematikan kuman ini, biasanya berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yakni reservoir.
4. Reservoir
Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara gravitasi. Karena kebanyakan distribusi di Indonesia menggunakan konsep gravitasi, maka reservoir biasanya diletakkan di tempat dengan posisi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi, bisa diatas bukit atau gunung.
Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara gravitasi. Karena kebanyakan distribusi di Indonesia menggunakan konsep gravitasi, maka reservoir biasanya diletakkan di tempat dengan posisi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi, bisa diatas bukit atau gunung.
Gabungan dari unit-unit pengolahan air
ini disebut IPA – Instalasi Pengolahan Air. Untuk menghemat biaya pembangunan,
unit intake, WTP dan reservoir dapat dibangun dalam satu kawasan dengan
ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping station dengan
kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke resevoir.
Pada akhirnya, dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui
pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.
Sekarang ini, perkembangan metode
pengolahan air bersih telah banyak berkembang, diantaranya adalah sistem
saringan pasir lambat. Perbedaan utama pada sistem ini dengan sistem
konvensional adalah arah aliran airnya dari bawah ke atas (up flow), tidak
menggunakan bahan kimia dan biaya operasinya yang lebih murah. Pada akhir tahun
lalu pun, Pusat Penelitian Fisika LIPI telah berhasil menciptakan alat untuk
mengolah air kotor menjadi air bersih yang layak diminum, sistem ini dirancang
agar mudah dibawa dan dapat dioperasikan tanpa memerlukan sumber listrik.
Sumber Artikel :
http://ifzansalmipratama.blogspot.com/2014/02/pengolahan-air-bersih.html
Langganan:
Postingan (Atom)